Sejarah Repok Tengak dan Cerita Mistisnya - gema darussalam

Breaking

gema darussalam

Bicara Apa Adanya, Berbagi Cerita dan Berita, Dari Desa Terbang Menyapa Dunia

Friday 11 May 2018

Sejarah Repok Tengak dan Cerita Mistisnya


  •  Sejarah Repok Tengak
GEMADARUSSALAM_Repok Tengak mulai ada sekitar Tahun 1973, bermula dari datangnya salah seorang warga dari Dasan Rensing Bat menuju Ladang di Repok Tembok. Warga tersebut adalah “Munggah” anak dari Amaq Munggah dan Inaq Munggah yang lahir sekitar Tahun 1949 di Rensing Bat.

Seperti yang di ceritakan langsung oleh Munggah saat kami berkunjung ke kediamannya satu hari lalu, Munggah adalah orang pertama sebagai warga Repok Tengak, Dalam ceritanya, Sebelum jadi Repok Tengak, Rau (Ladang) yang luasnya kurang lebih 40 Are tersebut adalah tempat mengembala sapi dan kambing oleh Papuk Muti. (Papuk muti adalah kakek dari Munggah, H.Madiah Arifandi, Ibrahim Arifin atau Ayah Kandung dari H.Ibrahim).

Sebelum namanya Repok Tengak, Ladang tersebut namanya adalah Repok Tembok, di namakan Repok Tembok karena dulu Papuk Muti membuat tembok kandang sapinya dengan menggunakan bata mentah atau bata yang belum di bakar. Akhirnya pada tahun 1973 munggahpun datang dan membuat Rumah di ladang Repok tembok dan tinggal bersama keluarganya di situ. Sebelumnya, Repok Tengak juga sudah di jadikan tempat pembuatan batu bata saat pembangunan Masjid Nurul Islam Rensing Bat.
Alasan Munggah Pindah dari Dasan Rensing Bat seperti yang diceritakannya, Setelah kejadian kebakaran total wilayah pemukiman Rensing Bat kurang lebih tahun 1960 yang di sebabkan oleh masalah sepele, Munggah menginginkan suasana baru di samping dia juga memelihara sapi untuk kemudahan dan kebersihan, akhirnya diapun memutuskan untuk tinggal dan membuat rumah di Repok Tengak.

Dalam perkembangannya, Repok tengak akhirnya sedikit demi sedikit mulai berkembang, satu demi satu keluarga munggah mulai keluar membangun rumah dan tinggal di Repok Tengak. Salah satunya adalah Almarhum H. Ibrahim atau Amaq Rapi`ah kemudian di lanjutkan oleh keluarga Mahmud (Almarhum Tuak Mud) dan keluarga asgar (AlmarhumTuaq Gan).

Asal usul di namakannya Repok tengak, seperti yang di ceritakan oleh Munggah adalah, Karena Repok tengak di apit oleh 2 Repok yaitu Repok Bebek di sebelah Barat, Repok Lauk di sebelah selatan dan Gubuk Dasan Rensing Bat di sebelah utara. seiring peredaran waktu yang terus berputar dan banyaknya masyarakat yang sudah tinggal di Repok Tengak, akhirnya Almarhum H.Ibrahim bersama masyarakat sekitar membangun sebuah Berugak (langgar) sebagai tempat ibadah lengkap dengan sumur gali sebagai tempat mengambil air wudhu` dan untuk minum. Langgar tersebut berukuran kurang lebih 5x6 meter di atas tanah miliknya. Di berugak itulah masyarakat sekitar repok tengak melaksanakan ibadah shalat fardu 5 waktu dan ibadah-ibadah lainnya.

Seiring peredaran zaman, masarakat yang tinggal di Repok tengak sudah semakin banyak dan padat, Ladang yang seluas kurang lebih 40 are yang di miliki oleh Almarhum H.Ibrahim dan Almarhum Mahmud sudah habis menjadi pemukiman, tinggal tanah sawah yang mengelilingi Repok tengak. Langgar yang dulunya tidak banyak isinya ketika shalat akhirnya bisa penuh dan tak muat menampung jamaahnya. Akhirnya melalui musyawarah jamaah, merekapun sepakat untuk membangun sebuah mushalla setengah permanen di atas tanah berugak/langgar tersebut atas persetujuan pemilik tanah yaitu H.Ibrahim. Dengan keadaan dana yang minim hasil dari urunan jamaah, Mushalla itupun berdiri dengan luas keseluruhan 6x10 meter dan mushalla tersebut di beri nama “Mushalla Darussalam” seperti yang ada sekarang.

Waktu terus berputar, sekitar tahun 2000 penduduk Repok Tengak sudah semakin padat, sawah yang berdekatan dengan Repok tengak semua sudah di bangun rumah dan jalan setapak yang menuju Dasan Muntut sudah di bangun jalan Desa. Masyarakat Repok Tengak kembali bermusyawarah dalam rangka kelanjutan pembangunan Mushalla. Jamaahpun berkumpul di musalla membicarakan tentang pembangunan mushalla, ada yang pro dan ada yang kontra dalam hal status kepemilikan tanah antara tanah amal dan tanah wakaf. Setelah ketiadaan Almarhum H.Ibrahim semua jamaah bingung. Namun dalam kebingungan itu masih ada jalan, sebelum H.Ibrahim meninggal, beliau pernah berpesan untuk menyumbang/beramal untuk di bangun mushalla di tanah miliknya. Sehingga itulah yang menjadi persoalan, dengan musyawarah keluarga akhirnya tanah tempat berdirinya mushalla tersebut di serahkan sepenuhnya untuk mushalla tapi belum bersetatus wakaf karena belum ada penyerahan secara resmi antara keluarga pemilik tanah dan pengurus mushalla di depan pihak Kepala Urusan Agama Kecamatan Sakra Barat.
 
Akhirnya lewat musyawarah itu, jamaah setuju untuk di bangun mushalla yang lebih permanen dan terstruktur di tempat yang sama yaitu dengan mushalla lama di robohkan karena sudah rusak dan sudah tua dan membangun Mushalla baru dengan cara urunan dan di bantu dari donatur pemerintah Provinsi dan Kabupaten. Waktu itu lewat musyawarah juga di setujui bahwa pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha di laksanakan di Mushalla yang mana sebelumnya jamaah mushalla melaksanakannya di Masjid Nurul Islam Rensing Bat.

Sekarang sudah belasan tahun mushalla baru itu berdiri, namun masih seperti saat pembangunan pertamanya dulu karena paktor biaya, masih belum di cat dan karena paktor tidak muatnya jamaah ketika pelaksanaan hari-hari besar seperti hari raya, jamaah sampai shalat di halaman, sehingga sebab itulah pengurus mushalla berinisiatif untuk menambah lebar bangunan ke sebelah selatan agar tidak lagi menjadi masalah saat ada acara keagamaan dan kegiatan warga.

Kini semua sudah berubah, setelah terbentuknya Desa Rensing Bat tahun 2011 alu, banyak tempat di wilayah desa Rensing Bat yang sudah di ubah namanya lewat musyawarah Desa termasuklah Repok tengak yang berubah namanya menjadi Gubuk Madrasah. Di namakannya gubuk Madrasah karena berada di lingkungan Madrasah Tsanawiah NW Nomor 2 Rensing dengan kurang lebih di huni oleh 37 Kepala Keluarga dengan batas mulai dari gang utara madrasah, Jalan Desa menuju muntut di sebelah timur, ladang tanak kaken di sebelah selatan dan saluran irigasi kebun tereng di sebelah barat.

Setelah Repok Tengah berubah namanya menjadi Gubuk Madrasah, masyarakat dan pengurus Remaja mushalla mendirikan dengan resmi Taman Pendidikan Al-Qur`an yang langsung izin operasionalnya di terbitkan oleh Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur bulan Januari Tahun 2015. Sebenarnya TPQ tersebut di dirikan 1 Januari 2000 namun waktu itu belum ada izin tertulis dari Kemenag Kabupaten Lombok Timur.

Itulah sedikit tentang sejarah Repok tengak, kurang lebih tentang sejarah ini kami dari penulis menyampaiakan ucapan maaf yang sebesar-besarnya, terutama masyarakat Gubuk Madrasah, Jamaah Mushalla Darussalam dan Masyarakat Desa Rensing Bat umumnya. semoga  bermanfaat.



  • Repok Tengak dalam Cerita Mistis

Dulu di Repok tengak tersebut terdapat sebuah Pohon Gol yang sangat besar, Pohon gol tersebut berada tepat di sebelah barat Langgar, di miliki dan tumbuh di tanah milik Almarhum H. Ibrahim, pohon gol tersebut memiliki buah yang sangat enak untuk di makan, bentuk buahnya bulat kurang lebih sebesar kelengkeng atau buah mata kucing. Bila sedang berbuah lebat dan masak, akan banyak sekali masyarakat tua dan muda yang datang mengambilnya untuk di makan, maklumlah waktu itu masih jarang buah-buahan seperti zaman sekarang ini sehingga untuk mendapatkannya harus naik karena pohonnya yang besar dan tinggi.

Pohon gol yang tinggi tersebut tak lekang dari cerita mistis, ketika sedang berbuah lebat dan masak, segerombolan Kelelawar akan mendatanginya di waktu tengah malam untuk memakan buahnya, kadang tidak untuk di makan di tempat, akan tetapi di bawa untuk bekal dan untuk diberikan ke anak-anaknya. ternyata kelelawar-kelelawar itu kononnya di asuh oleh jin yang marah melihat manusia memakan habis makanannya.

Cerita Mistis yang ada di Repok Tengak tidak berhenti sampai di situ, sama seperti cerita-cerita yang kami ceritakan sebelumnya. Di tengah-tengah ladang Repok tengak ada sebuah pohon Beringin yang tidaklah besar, tapi memiliki cerita mistis yang sangat menakutkan, Pohon beringin tersebut tumbuh di belakang rumah Almarhum Mahmud (Tuak Mud) dan sangat dekat dengan Dapur milik Almarhumah Inaq Rapi`ah (Isteri ALM.H.Ibrahim). Seperti yang di ceritakan Munggah, mistis yang di miliki pohon beringin tersebut akan terlihat dan terdengar di waktu malam, suara anak menagis dan suara kuda berlari akan sering terdengar, kadang-kadang juga terdengar seperti orang yang sedang mengaji dan membaca Hizib Nahdlatul Wathan. Bagi mereka yang sering mendengar suara tersebut tidak merasa terganggu dan sudah terbiasa, akan tetapi bagi mereka yang tidak terbiasa akan sangat takut sekali dan merinding. Menurut ceritanya, jin yang tinggal di tempat tersebut termasuk jin yang sholeh dan tidak suka menggangu manusia selagi mereka tidak mengganggunya.

Itulah sedikit cerita tentang mistis yang ada di Repok tengak, semoga tulisan ini menjadi sebuah pengetahuan untuk kita tidak menyepelekan hal sepele termasuklah cerita yang terkandung dalam tulisan ini.

Akhirnya dari penulis mengucapkan Jazakumullahu khaironkasiro, minta maaf jika ada kesilapan dalam tulisan, yang benar itu hanya dari Allah dan yang salah itu dari diri saya sendiri.
Wassalamualaikum Waraohmatullahi wabarokatuh.

1 comment:

  1. Prediksi Togel HK Mbah Bonar 21 Maret 2020 Ayo Pasang Angka Keberuntunganmu Disini Gabung sekarang dan Menangkan Hingga Ratusan Juta Rupiah !!!

    ReplyDelete